Thursday, June 21, 2018

Koridor Waktu


Ini bukan tentang sebuah mesin waktu yang dapat membawa ke masa lampau layaknya cerita dalam film Hollywood, namun kepada sebuah koridor asrama PPG yang kelak akan menyisakan banyak kenangan bagi peserta setelah menyelesaikan program PPG. Jalan, taman, tiang-tiang, pintu-pintu blok serta tangga pada koridor menjadi saksi bisu terhadap waktu yang telah dihabiskan oleh kami dalam berkehidupan asrama selama 4 bulan ini. Tidak sekadar menjadi tempat untuk berlalu-lalang, tempat ini menjadi pemberi senyuman, canda serta gelak tawa bahkan mungkin saja tangisan kedepannya
Sebut saja perayaan ulang tahun misalnya, banyak penghuni asrama yang telah menjadi korban penyiraman air di koridor ini dalam perayaan hari kelahiran mereka dengan inisiasi dari teman-teman. Tak tanggung-tanggung, air comberanpun bisa menjadi bagian dalam selebrasi tersebut meskipun menimbulkan bau yang tidak sedap. Kemudian  yang ‘empunya hajat’ diikat di tiang, kemudian di sirami air berbaskom-baskom oleh kawan-kawan mereka.
Ini akan sangat mengesankan bagi para peserta nantinya ketika telah kembali ke daerah masing-masing. Banyak kejutan lain yang tercipta sehingga membuat kebersamaan penghuninya semakin terjalin dengan erat selama 4 bulan ini. Bahkan tempat ini mampu menghipnotis kami untuk menjadikannya sebagai tempat curhat, mengobrol, latihan bernyanyi, rapat berbagi Biro dan foto bersama.

Koridor di beberapa tempat lainnya mungkin tak akan semenarik koridor di sini, peran tempat ini sangatlah efektif  dalam mengatasi  kejenuhan akan aktivitas monoton yang kami lakoni setiap saatnya. Sebulan lalu misalnya, Lomba Cerdas-Cermat Pedagogik dilaksanakan di sini. Panitia pelaksana berinisiatif untuk menggunakan tempat ini sebagai lokasi babak penyisihan karena kapasitas asrama aula tidak cukup untuk menampung seluruh peserta lomba. Selain itu, tempat ini menjadi pusat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas piket maupun tugas kerja bakti karena bersifat strategis sebagai jalan utama untuk ke beberapa titik seperti aula, dapur, maupun keluar dari asrama.
Pihak biro kebersihan berinisiatif untuk menghiasi taman-taman yang ada pada koridor ini dengan tanaman hidroponik. Mereka berencana membuat pot sebagai tempat tanaman  sehabis tarwih di bulan ramadan sambil duduk melingkar di bawah sinar lampu blok Mahoni. Asi susandi merupakan pengarah yang sudah cukup berpengalaman dalam proyek ini. Pembuatan pot bunganya memanfaatkan barang-barang bekas yang tak terpakai. Barang bekas terkesan  tidak berguna, tetapi ternyata ketika  di ubah menjadi pot-pot dan diberi hiasan maka tak kalah indahnya dengan pot-pot baru yang dijual di pasaran. Pengadaan pot-pot ini ditujukan untuk menumbuhkan nilai estetika di area koridor dan lingkungan asrama.
Kemenristek menaruh harapan besar bagi seluruh peserta PPG agar menjadi calon guru profesional tidak hanya dari segi akademik saja melainkan secara holistik.. Maka dari itu, harapan tersebut harus diiringi oleh usaha-usaha konkret dalam pemanfaatan waktu peserta PPG bagaimanapun kondisinya, dimanapun serta kapanpun karena kehidupan asrama PPG SM-3T bisa diibaratkan sebagai sebuah mini society untuk belajar tentang kehidupan real nantinya.


NHY

6 comments: