Ini bukan tentang sebuah mesin waktu yang dapat membawa ke
masa lampau layaknya cerita dalam film Hollywood, namun kepada sebuah koridor asrama
PPG yang kelak akan menyisakan banyak kenangan bagi peserta setelah
menyelesaikan program PPG. Jalan, taman, tiang-tiang, pintu-pintu blok serta
tangga pada koridor menjadi saksi bisu terhadap waktu yang telah dihabiskan
oleh kami dalam berkehidupan asrama selama 4 bulan ini. Tidak sekadar menjadi
tempat untuk berlalu-lalang, tempat ini menjadi pemberi senyuman, canda serta
gelak tawa bahkan mungkin saja tangisan kedepannya
Sebut saja perayaan ulang tahun misalnya, banyak penghuni
asrama yang telah menjadi korban penyiraman air di koridor ini dalam perayaan hari
kelahiran mereka dengan inisiasi dari teman-teman. Tak tanggung-tanggung, air
comberanpun bisa menjadi bagian dalam selebrasi tersebut meskipun menimbulkan
bau yang tidak sedap. Kemudian yang
‘empunya hajat’ diikat di tiang, kemudian di sirami air berbaskom-baskom oleh
kawan-kawan mereka.
Ini akan sangat
mengesankan bagi para peserta nantinya ketika telah kembali ke daerah masing-masing.
Banyak kejutan lain yang tercipta sehingga membuat kebersamaan penghuninya semakin
terjalin dengan erat selama 4 bulan ini. Bahkan tempat ini mampu menghipnotis
kami untuk menjadikannya sebagai tempat curhat, mengobrol, latihan bernyanyi,
rapat berbagi Biro dan foto bersama.
Koridor di beberapa tempat lainnya mungkin tak akan semenarik
koridor di sini, peran tempat ini sangatlah efektif dalam mengatasi kejenuhan akan aktivitas monoton yang kami
lakoni setiap saatnya. Sebulan lalu misalnya, Lomba Cerdas-Cermat Pedagogik dilaksanakan
di sini. Panitia pelaksana berinisiatif untuk menggunakan tempat ini sebagai
lokasi babak penyisihan karena kapasitas asrama aula tidak cukup untuk
menampung seluruh peserta lomba. Selain itu, tempat ini menjadi pusat
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas piket maupun tugas kerja bakti
karena bersifat strategis sebagai jalan utama untuk ke beberapa titik seperti
aula, dapur, maupun keluar dari asrama.
Pihak biro kebersihan berinisiatif untuk menghiasi taman-taman
yang ada pada koridor ini dengan tanaman hidroponik. Mereka berencana membuat pot sebagai tempat tanaman sehabis tarwih di bulan ramadan sambil duduk melingkar di bawah sinar lampu blok
Mahoni. Asi susandi merupakan pengarah yang sudah cukup berpengalaman dalam proyek ini.
Pembuatan pot bunganya memanfaatkan barang-barang bekas yang tak terpakai. Barang
bekas terkesan tidak berguna, tetapi
ternyata ketika di ubah menjadi pot-pot dan diberi hiasan maka
tak kalah indahnya dengan pot-pot baru yang dijual di pasaran. Pengadaan
pot-pot ini ditujukan untuk menumbuhkan nilai estetika di area koridor dan
lingkungan asrama.
Kemenristek menaruh harapan besar bagi seluruh peserta PPG
agar menjadi calon guru profesional tidak hanya dari segi akademik saja
melainkan secara holistik.. Maka dari itu, harapan tersebut harus diiringi
oleh usaha-usaha konkret dalam pemanfaatan waktu peserta PPG bagaimanapun kondisinya, dimanapun
serta kapanpun karena kehidupan asrama PPG SM-3T bisa diibaratkan sebagai
sebuah mini society untuk belajar
tentang kehidupan real nantinya.
NHY
kereen.. unmul is the best
ReplyDeleteT. O. P
ReplyDeletePasti bakal rindu koridor dan seisi asrama 😍
ReplyDeleteMau ka bawa pulang kampung wifinya asrama 😭😭
ReplyDeletesuch a nice writing, miss NHY😍
ReplyDeleteSuit suit NHY gitu lohhh....
ReplyDelete